Ada banyak genre di penulisan cerita anak. Mungkin sama halnya dengan spesialisasi di kedokteran. Tapi saya sarankan sbeaiknya ambil dulu yang umum. Jadilag penulis cerita anak yang bisa menulis semua genre dulu. Setelah kita menjalaninya, lalu merasakan keasyikannya, maka kita bisa mengambil genre etertentu untuk kita tekuni.
Banyak penulis pemula yang langsung mengambil genre tertentu. Okay, itu tidak masalah. Tapi biasanya mereka akan kesulitan ketika harus bereksplorasi dengan genrenya. Karenanya ambil dulu genre umum.
Cobalah menulis dongeng, cerpen realita, kisah fantasi, humor, petualangan, cerita untuk balita, cerita untuk anak SD. Semakin banyak jenis tulisan yang kita kuasai, kita akan semakin mudah mengenali kemampuan dan kekuatan kita.
Jika sudah waktunya, segera ambil spesialisasi. Tekuni!
Saya sendiri sejak awal menulis sebenarnya ingin menjadi penulis cerita realita anak-anak dengan balutan komedi dan sedikit petualangan (semacam seri Pippi atau Mallory Towers). Saya bisa menulis dongeng, fantasi atau lainnya, tapi saya merasa kurang kuat. Dengan dipilihnya spesialisasi
itu, saya pun lebih fokus memperkaya referensi saya. Bukan berarti saya menutup mata dengan referensi genre lainnya. Tapi saya akan membuat prioritas.
Spesialisasi akan membuat kita makin matang. Mungkin juga ke arah profesional.
Tapi saya sarankan ke pada penulis pemula untuk mencoba menulis secara general dulu.
Memilih spesialisasi, selain mengukur kemampuan dan minta kita, juga melihat celah kemungkinan untuk memasukinya. Mungkinkah untuk genre tersebut di Indonesia masih langaka atau sudah penuh. Sebut saja untuk genre penulis cerita pictorial book, kita tahu nama-nama seperti Ali Muakhir, Renny Yaniar, Nur Ayati Giga dan Arleen Amidjaya yang sangat produktif. Mungkinkah kita menyaingi mereka?
Bagimana dengan cerita misteri? masih adakah peluang? Bagaimana dengan cerita petualangan? cerita komedi?
Banyak memang yang kita bisa pikirkan. dan tahap itu tentu saja harus dimulai dengan banyak menulis. Ayo ... minggu ini sudah berapa cerita yang dikirim ke media?
Rabu, 11 Juli 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
saya tiap bikin cerita, pasti selalu lari ke ide misteri Bhai. Salah ya? nyoba bikin dongeng, duh ampuuuuun ... malah nyerah sebelum bertanding nih. asli, jelek banget.
saya tiap bikin cerita, pasti selalu lari ke ide misteri Bhai. Salah ya? nyoba bikin dongeng, duh ampuuuuun ... malah nyerah sebelum bertanding nih. asli, jelek banget.
Posting Komentar