Jumat, 29 Juni 2007

#3 Karakter Harus Kuat

Saat menyusun cerita, yakinkan bahwa karakter/tokoh dalam cerita kita itu sangat kuat sehingga akan tertanam di kepala pembaca. Tonjolkan hal yang paling menarik dari karakter cerita kita. Bukan sekadar dia duduk di kelas lima SD, ramputnya dikepang. Atau dia anak kedua dari tiga bersaudara yang pintar.

Coba ingat alasan kita terus mengenal Pippi Longstocking, Georgina/George Lima sekawan, Lupus, Pinokio, Harry Potter .... Mereka semua berbeda dari karakter umumnya. Ya, penulisnya bisa menonjolkan keunikan dari karakter yang mereka ciptakan. Sehingga orang bisa jadi lupa pada ceritanya, tapi mengingat terus karakter tersebut.

Kekuatan karakter bisa kita angkat dari berbagai sisi, seperti fisik, kebiasaan, hobi, kesukaan, keahlian, atau bahkan kekurangan. Jika tidak percaya, cobalah ingat beberapa teman lama kita. Biasanya yang menarik perhatian adalah yang berbeda dengan lainnya. Kita bisa memindahkan keunikan yang dimiliki orang-orang di sekitar kita ke karakter cerita kita. Saya sarankan hal ini karena kita akan lebih mudah mengembangkan karakternya karena memang ada modelnya.

Cobalah bermain dengan berbagai karakter yang unik. Biasakan untuk membentuk karakter yang beragam di setiap cerita yang kita tulis. Sekali lagi, kekuatan karakter akan membentuk kekuatan cerita kita secara keseluruhan.

#2 Bahasa yang Jernih

Bahasa adalah kaca pada jendela. Ide dan cerita adalah pemandangan di luar sana. Jika kita menulis dengan bahasa yang rumit dan berbelit, pembaca tidak bisa menikmati ide dan cerita yang kita tulis. Maka, teruslah berlatih menulis untuk mencapai tingkat yang baik dalam berbahasa, khususnya bahasa tulis.

Cara lainnya agar kemampuan bahasa tulis kita meningkat adalah memperbanyak kuantitas bacaan kita. Semakin banyak kita membaca, akan kian banyak pula kosakata yang kita serap. Dengan melatihnya dalam penulisan, akan semakin meningkat pula kemampuan kita dalam menata diksi.

Diksi bukan hanya sekadar untuk memilih kata yang tepat. Diksi juga bisa memperjelas ide. bahkan, diksi juga bisa kita pakai untuk memperindah cerita. Jadi, perkaya terus perbendaharaan kata yang kita miliki dan praktikan dalam menulis.

Jangan ragu untuk menulis dengan keragaman diksi. Anak-anak pun perlu kita tulari dengan beragam kosakata. Jangan remehkan kemampuan menyerap bahasa anak-anak. Sepanjang kita meletakkannya pada kalimat yang benar dan konteks yang tepat, kosakata yang jarang digunakan pun bisa dimengerti oleh mereka.

#1 Mulai dari Pengalaman Pribadi

Banyak yang bertanya, bagaimana cara memulai untuk menulis cerita anak yang mudah?
Tentu saja tidak ada yang mudah jika kita tidak memulai dan berusaha. Juga tidak ada yang sulit ketika kita sudah memulai dan berusaha.

Untuk menulis cerita anak yang termudah adalah coba tuliskan pengalaman yang pernah kita alami di masa anak-anak. Bisa pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain (teman sebangku, teman sekelas, teman tetangga, teman les, sepupu, atau siapapun yang ada di sekitar kita).

Tentunya kita harus memilih peristiwa yang menarik untuk dituliskan. Peristiwa menarik adalah bukan peristiwa biasa yang semua orang pasti mengalami, melihat atau merasakan. Peristiwa menarik juga bukan peristiwa yang sudah sering diceritakan banyak orang.

Cobalah susun beberapa peristiwa menarik itu, lalu cobalah saring dengan beberapa kriteria, misalnya: peristiwa yang menyedihkan/mengharukan, peristiwa yang menggelikan/lucu, peristiwa menegangkan/menakutkan, dan sebagainya.

Jika kita akhirnya menemukan peristiwa yang paling menarik dari berbagai kriteria itu, cobalah tuliskan apa adanya. Setelah selesai, coba dibaca berulang kali. Jika kita merasa bosan, maka bayangkan orang lain akan tiga kali lebih bosan dari kita. Artinya kita harus menambahkan bumbu agar peristiwa yang menarik itu menjadi sebuah cerita yang tidak membosankan. Tentu saja bumbu yang pas.

Teruslah untuk melewati tahap ini. Coba terus menulis berdasarkan pengalaman pribadi, karena jauh lebih mudah untuk seorang pemula ketimbang bereksplorasi dengan imajinasi.

-----------------------------
benny.rhamdani@gmail.com